Laporan Harta Kekayaan Aparatur Sipil Negara di Pengadilan Agama tarutung
No | Nama | Jabatan | Tahun 2021 | Tahun 2022 | Tahun 2023 | Tahun 2024 |
1. | Romi Maulana, S.H.I., M.H. | Ketua | lihat | lihat | lihat | lihat |
2. | Rahmat Tri Fianto, S.H.I., M.H. | Wakil Ketua | lihat |
lihat | lihat | lihat |
3. | Riki Handoko, S.H.I., M.H. | Hakim | lihat |
lihat | lihat | lihat |
4. | Sriwati Br. Siregar, S.H. | Panitera | lihat |
lihat | lihat | lihat |
5. | Akhmad Saleh Hasibuan, S.Kom | Sekretaris | lihat |
lihat | lihat | lihat |
6. | Widia Lestari, S.Kom | Kepala Sub Bagian Perencanaan TI & Pelaporan | lihat |
lihat | lihat | lihat |
7. | Alfian Martinus Hutagalung | Juru Sita | lihat |
lihat | lihat | lihat |
8. | Febryana Pratiwi, S.Kom | Pranata Komputer Ahli Pertama | lihat |
lihat | lihat | lihat |
9. | Abdul Manaf, S.H.I. | Kepala Sub Bagian Umum dan Keuangan | lihat |
lihat | lihat | lihat |
10. | Danda Primadhesi, S.E. | Operator - Penata Layanan Operasional, Subbagian Kepegawaian, Organisasi, dan Tata Laksana | - | lihat | lihat | lihat |
11. | Chindy Fadilah, A.Md. | Pengelola Perkara | - | lihat | lihat | lihat |
|
||||||
Kewajiban Penyelenggara Negara untuk melaporkan harta kekayaan diatur dalam:
|
|||
1.
|
Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara Yang Bersih Dan Bebas Dari Korupsi, Kolusi Dan Nepotisme;
|
||
2.
|
Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pindana Korupsi; dan
|
||
3.
|
Keputusan Komisi Pemberantasan Korupsi Nomor: KEP. 07/KPK/02/2005 tentang Tata Cara Pendaftaran, Pemeriksaan dan Pengumuman Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara.
|
||
Adapun Penyelenggara Negara sebagaimana dimaksud dalam pasal Pasal 2 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 adalah sebagai berikut:
|
|||
1.
|
Pejabat Negara pada Lembaga Tertinggi Negara;
|
||
2.
|
Pejabat Negara pada Lembaga Tinggi Negara;
|
||
3.
|
Menteri;
|
||
4.
|
Gubernur;
|
||
5.
|
Hakim;
|
||
6.
|
Pejabat negara yang lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku; dan
|
||
7.
|
Pejabat lain yang memiliki fungsi strategis dalam kaitannya dengan penyelenggaraan negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, yang meliputi:
|
||
a.
|
Direksi, Komisaris dan pejabat struktural lainnya sesuai pada Badan Usaha Milik Negara dan Badan Usaha Milik Daerah;
|
||
b.
|
Pimpinan Bank Indonesia;
|
||
c.
|
Pimpinan Perguruan Tinggi Negeri;
|
||
d.
|
Pejabat Eselon I dann pejabat lain yang disamakan di lingkungan sipil, militer dan Kepolisian Negara Republik Indonesia;
|
||
e.
|
Jaksa;
|
||
f.
|
Penyidik;
|
||
g.
|
Panitera Pengadilan; dan
|
||
h.
|
Selain jabatan-jabatan di atas, maka jabatan-jabatan berikut ini juga diwajibkan untuk menyampaikan LHKPN kepada KPK, yaitu:
|
||
1.
|
Pejabat Eselon II dan pejabat lain yang disamakan di lingkungan instansi pemerintah dan atau lembaga negara;
|
||
2. |
Semua Kepala Kantor di lingkungan Departemen Keuangan;
|
||
3. |
Pemeriksa Bea dan Cukai;
|
||
4. |
Pemeriksa Pajak;
|
||
5. |
Auditor;
|
||
6. |
Pejabat yang mengeluarkan perijinan;
|
||
7. |
Pejabat/Kepala Unit Pelayanan Masyarakat; dan
|
||
8. |
Pejabat pembuat regulasi
|
||
9. |
Pejabat-pajabat lainnya yang diiwajibkan untuk menyampaikan LHKPN berdasarkan Surat Keputusan Pimpinan Instansi di lingkungannya masing-masing
|
||
10. |
Kandidat atau Calon Penyelenggara Negara yang berdasarkan perintah undang-undang diwajibkan untuk menyampaikan LHKPN. Misalnya: Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden serta Calon Kepala Daerah dan Calon Wakil Kepala Daerah
|
||
SURAT EDARAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG KEWAJIBAN PENYAMPAIAN LAPORAN HARTA KEKAYAAN APARATUR SIPIL NEGARA (LHKASN) DI LINGKUNGAN INSTANSI PEMERINTAH
|
|||
Lampiran Surat Edaran Menpan No.1 Tahun 2015 ( klik Disini ) |